KENALI KIPI (KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI)

 

    Idealnya vaksinasi tidak menimbulkan efek samping, kalaupun ada sangat ringan. Efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, atau yang lebih dikenal sebagai KIPI, merupakan setiap kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi setelah imunisasi, dan biasanya berhubungan dengan kegiatan imunisasi itu sendiri. Namun, belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin, karena reaksi setiap orang terhadap imunisasi berbeda-beda.
Jangan panik! Yuk kenali KIPI!


    Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI merupakan semua kejadian medis yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. beberapa reaksi yang dapat terjadi :

- Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan dan reaksi lokal lain yang berat, misalnyaa infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit.

- Reaksi sistemik seperti, demam, nyeri otot seluruh tubuh, nyeri sendi, badah lemah, dan sakit kepala.

- Reaksi lain seperti, biduran, pembengkakan jaringan tubuh karena penumpukan cairan, reaksi alergi berat, dan pingsan


    Lantas, apa yang harus dilakukan ketika tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi?
    
Penerima vaksinasi akan dipantau selama 15 menit sebelum meninggalkan lokasi vaksinasi.

-Apabilla terjadi KIPI, tetap tenang dan ikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas fasilitas pelayanan kesehatan tempat peserta mengikuti vaksinasi.

-Jika demam timbul pada waktu >48 jam setelah vaksinasi atau berlangsung selama lebih lama dari 48 jam maka lakukan isolasi mandiri dan lakukan tes COVID-19, kemudian segeran laporkan kepada petugas kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau puskesmas terdekat.



Tips meredakan reaksi KIPI :
- Jika mengalami demam >38oC :
    1.Perbanyak minum air putih
    2.Gunakan pakaian yang sejuk dan nyaman 
    3.Berikan kompres hangat
    4.Berikan paracetamol (atas petunjuk dokter)

-Jika terasa sakit, bengkak,dan kemerahan pada lokasi suntikan :
    1.Kompres dingin pada lokasi suntikan
    2.Berikan paracetamol atau obat penghilang nyeri lainnya (sesuai dosis) untuk mengurangi rasa tidak nyaman.


Lalu, mengapa masih harus menerapkan 3M, padahal telah menerima vaksin?

    Perlindungan optimal vaksin baru terbangun 2 pekan setelah vaksinasi dosis kedua, dan berdasarkan laporan kasus, masih ada yang tertular COVID-19 walaupun hal ini sangat jarang terjadi. Gejala COVID-19 pada orang yang telah menerima vaksin pada umumnya ringan, sebagian orang bahkan tida mengalami gejala apapun.
    Namun demikian, orang tanpa gejala (OTG) masih dapat menulari orang lain tanpa disadari. Sebab itulah, kita harus tetap mengenakan masker, menjaga jarak aman, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.




Sumber : rs.ui.ac.id, covid19.go.id

    

Posting Komentar

0 Komentar