#Update : Bantuan Hidup Dasar Menurut Pedoman AHA 2020 Bagi Penolong Awam

 


Tahun 2020, seluruh dunia berada dalam situasi pandemic Covid-19. Sehingga, beberapa prosedur pertolongan gawat darurat, perlu melakukan pembaharuan dalam rangka penyesuaian dengan situasi pandemi. Salah satunya adalah pedoman bantuan hidup dasar dalam hal ini resusitasi jantung paru (RJP) yang diterbitkan oleh American Heart Association tahun kemarin agar kiranya pertolongan tetap dapat diberikan atau dilakukan dengan cepat dan berkualitas dengan tetap menjaga keamanan penolong dan korban.



American Heart Association (AHA) merupakan suatu organisasi sukarela dunia yang didekasikan untuk menangani, memerangi penyakit jantung dan stroke. Atau berfokus pada upaya menjaga kesehatan jantung yang hingga kini telah menyatukan lebih dari 40 juta relawan dan pendukung.

Pada pembaharuan ini, terdapat prinsip umum RJP pada korban terduga atau terkonfirmasi Covid-19, kali ini Siaga Ners fokus memberikan informasi pada pertolongan diluar ruangan bagi penolong awam. Dalam upaya pertolongan, sangat dianjurkan bagi penolong untuk menggunakan APD dan untuk mulut korban di tutup dengan kain. Hal ini dilakukan, untuk menghindari paparan partikel cairan yang mengapung ke udara (aerosol) dari mulut korban. Sehingga risiko terinfeksi virus Covid-19 dapat diminimalisir. (PERKI, 2020)

Nah, apa saja yang harus dilakukan bagi penolong awam, jika tiba-tiba menemui orang jatuh, tidak bernapas dan tidak responsif. Simak yuk, poin-poin berikut..!



1.      Pastikan Keamanan

Pada saat menjumpai orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, sebisa mungkin pastikan keamanan diri kita, korban dan pastikan lingkungan sekitar aman bagi kita untuk memberikan pertolongan.

Lakukan 3 Aman (3A)

a.       Aman Penolong : Gunakan APD, dalam hal ini masker dan jika memungkinkan gunakan sarung tangan

b.      Aman Korban / Korban : Jika korban berada di tengah jalan atau area yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pertolongan, maka pindahkan korban terlebih dahulu.

c.       Aman Lingkungan : Pastikan lingkungan sekitar terhindar dari hal-hal yang dapat mengganggu upaya pertolongan.

Selain itu, batasi jumlah orang yang berada di tempat kejadian, dan jaga jarak aman, yaitu hindari mendekatkan wajah pada korban.

2.      Nilai Respon dan Identifikasi

Pada tahap ini, penolong menilai respon korban, dengan menepuk-nepuk bahunya atau dengan memberikan rangsang nyeri. Selain itu identifikasi apakah korban memerlukan Bantuan Hidup Dasar. Adapun indikasinya, apabila korban mengalami henti nafas (perhatikan pergerakan dada) dan henti jantung (korban tidak responsif).

3.      Minta Bantuan

Apabila setelah menilai respon pasien dan identifikasi ternyata korban mengalami henti nafas dan henti jantung, maka segera hubungi layanan medis darurat (119). Aktifkan speaker handphone, untuk memperoleh arahan dari layanan medis.



4.      Minimalisir Risiko Terinfeksi Covid-19

Sebab, kita tidak tau apakash korban merupakan carrier covid-19 atau pembawa virus Covid-19, maka tahap ini sangat penting untuk dilakukan bahkan pada tahap pastikan keamanan korban maupun penolong. Gunakan masker bagi penolong dan tutup mulut korban dengan kain atau handuk. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah partikel cairan yang mengapung ke udara dari mulut korban.

5.      Kompresi

Pada tahap ini, penolong awam mulai melakukan kompresi dengan metode Hands-Only CPR yaitu RJP tanpa pemberian bantuan napas. Lakukan kompresi tepat di tengah dada korban dengan kecepatan 100-120x kompresi per menit.

6.      AED (Automated External Defibrillator)

Beberapa tempat telah menyediakan AED sebagai alat pertolongan apabila ditemukan korban yang memerlukan bantuan hidup dasar segera. Bagi penolong awam terlatih, gunakan AED secepat mungkin apabila tersedia sambil mengikuti perintah suara.



7.      Kapan RJP harus dihentikan?

Saat menemui beberapa situasi berikut, maka hentikan RJP

a.       Bantuan darurat tiba dan mengambil alih

b.      Korban mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan mulai bernapas dengan normal

c.       Penolong kelelahan

d.      AED siap digunakan

e.       Adanya tanda-tanda kematian :

·         Kaku mayat, dapat dikenali dari adanya kekakuan yang terjadi secara bertahap

·         Lebam mayat, yaitu perubahan warna kulit berupa warna biru kemerahan akibat terkumpulnya darah di dalam vena yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi di bagian tubuh yang lebih rendah di sepanjang penghentian sirkulasi

·         Pupil melebar

·         Refleks cahaya (-)

 

REFERENSI

Ambulance, S. J. (2020). How to do CPR on an Adult : Covid-19 Update. Retrieved January 30, 2021, from https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/unresponsive-casualty/how-to-do-cpr-on-an-adult/

BETTS, R. A. (2020). American Heart Association. Hospital Management, 86(2).

PERKI. (2020). Pedoman Bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Jantung Lanjut pada Dewasa, Anak, dan Neonatus Terduga/ Positif COVID-19. In Perki.

 

Posting Komentar

0 Komentar