Edisi Hari Kesehatan Seksual Sedunia 2019
AYO CEGAH INFEKSI MENULAR SEKSUAL dengan SEMANGAT
Infeksi
Menular Seksual
Infeksi
menular seksual (IMS) adalah infeksi atau penyakit yang salah satu cara
penularannya melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS
juga disebut penyakit kelamin. Namun hanya menunjuk pada penyakit yang ada pada
kelamin. Istilah infeksi menular seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk
pada cara penularannya.
Menurut data yang
dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2005, tercatat sebanyak 457 juta orang di
seluruh dunia terkena infeksi menular seksual. Dan angka IMS saat ini cenderung
meningkat di Indonesia. (Suwandani, 2015)
IMS sendiri merupakan salah satu
pintu masuk atau tanda-tanda adanya HIV. Berdasarkan data yang diperoleh,
tercatat total kasus IMS yang ditangani pada tahun 2012 adalah 140.803 dari 430
layanan IMS. (Kesehatan RI, 2015)
Adapun penyebab umum dari IMS ini
meliputi virus macam virus HIV, hepatitis B, herpes complex, dan human
papilloma virus (HPV), bakteri macam N. Gonorrhea, Chlamydia trachomatis,
Treponema pallidum, Mycoplasma, parasit dan jamur macam candida.
Kondisi
dapat semakin diperburuk, atau timbul pada orang yang memiliki banyak partner
seks atau memiliki hubungan poligami atau poliamour, pria homoseksual, orang
yang berhubungan seks tanpa memakai pelindung, pekerja seks komersial, pecandu
narkoba yang cenderung mempraktikkan kebiasaan seksual beresiko tinggi,
penyalahgunaan alcohol atau obat penenang, dan orang yang hidup di komunitas
dengan tingkat penyakit kelamin yang tinggi.
Tanda dan gejalanya meliputi sakit
atau benjolan pada alat kelamin, buang air kecil terasa sakit, bengkak atau
kemerahan disekitar alat kelamin, kulit kemerahan dan gatal, berat badan
berkurang, keringat di malam hari, sakit, nyeri, demam dan menggigil, keputihan
yang menimbulkan aroma tidak sedap dan lain-lain.
Untuk
pencegahannya diperlukan perubahan gaya hidup berupa gaya hidup sehat yang
meliputi makan makanan sehat, mengonsumsi makanan yang kaya akan beragam
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi ini berguna bagi tubuh untuk
merawat fungsi kerja organ di dalam tubuh. Kedua, hindari merokok. Kemungkinan
infeksi pada alat kelamin akibat bakteri dua kali lebih besar dapat terjadi
terutama pada wanita yang merupakan perokok aktif, yang dikarenakan merokok
membuat sistem kekebalan pada alat kelamin menurun, sehingga lebih mudah
terinfeksi bakteri. Ketiga, hindari penggunaan narkoba. Penggunaan narkoba
perlu dihindari mengingat, pemakaian alat-alat yang dipakai secara bergantian
selama pemakaian narkoba dapat membawa virus hepatitis, HIV, dll. Penggunaan
narkoba juga membuka jalan pada penularan penyakit seksual lewat hubungan intim
akibat penggunaan narkoba sering dikaitkan pada hubungan seks yang tidak aman. Keempat,
Rutin berolahraga sebagai upaya dalam menjaga pola hidup sehat. Kelima, lakukan
seks yang lebih aman, yang dimaksudkan pada pemakaian pelindung sebagai upaya
menghindari penularan penyakit kelamin. Keenam, dapatkan pengobatan, dan minum
obat sesuai resep dokter.
REFERENSI
GWLmuda.
(2012). Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Diakses
dari http://www.gwl-ina.or.id/buku-kesehatan-dan-hak-seksual-serta-reproduksi-remaja-gwl/
Kesehatan RI, K. (2015). Pedoman Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Terpadu di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Suwandani, R. (2015). INFEKSI MENULAR SEKSUAL ( IMS ) PADA
WARIA DI SIDOARJO. 3, 35–44.
0 Komentar