INFO KESEHATAN: TRIAGE


[17/07/2018]
.
Jika Anda saat dinas atau praktek di ruang gawat darurat kemudian ada 1 orang korban datang untuk mendapatkan pertolongan, sulitkah Anda untuk menolong? Tentu jawabannya tidak. Tetapi bila ada 5 atau 10 orang korban kecelakaan datang secara tiba-tiba dan bersamaan sementara Anda hanya sendirian atau berdua bertugas, pertanyaannya adalah sulitkah anda dalam menolong korban? jawabannya pasti ya. Anda akan bingung korban yang mana yang akan ditolong terlebih dahulu.Ingat bahwa menolong korban di area kegawatdaruratan itu mempunyai 2 tujuan yaitu menyelamatkan korban (savelife) dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
Untuk bisa menjawab rasa ingin tahutersebut, Anda harus memahami dan mempelajari tentang triage.
Triage adalah suatu proses yang mana pasien digolongkan menurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya. Triage terdiri dari upaya klasifikasi kasus cedera secara cepat berdasarkan keparahan cedera mereka dan peluang kelangsungan hidup mereka melalui intervensi medis yang segera.
Sistem triage tersebut harus disesuaikan dengan keahlian setempat. Prioritas yang lebih tinggi diberikan pada korban yang prognosis jangka pendek atau jangka panjangnya dapat dipengaruhi secara dramatis oleh perawatan sederhana yang intensif. Sistem triase ini digunakan untuk menentukan prioritas penanganan kegawat daruratan. Sehingga tenaga medis benar-benar memberikan pertolongan pada pasien yang sangat membutuhkan dengan penanganan secara cepat dan tepat, dapat menyelamatkan hidup pasien tersebut.
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan.
Kode Warna International Dalam Triage :
Prioritas 1 [Emergency] warna MERAH (kasus berat)
Bila tidak segera ditangani mengancam jiwa
Waktu tunggu nol (0)
Misal: henti paru dan jantung,   obstruksi total saluran nafas, trauma thorak, luka bakar >30%, cedera cervical, dll.

Prioritas 2 [Urgent] warna KUNING (kasus sedang)
Apabila tidak ditolong maka korban tidak segera terjadi kolap paru dan jantung
Waktu tunggu 30 menit
Misal: asthma bronkiale, hipertensi, fraktur tertutup, luka bakar terbatas (<30% dari BTW), cedera pada bagian/jaringan lunak, dll.  

Prioritas 3 [Non Urgent] warna HIJAU (kasus ringan)
Kondisi korban tidak serius
Waktu tunggu kurang dari 2 jam
Misal: luka ringan  

Prioritas 0 [Meninggal] warna HITAM
∙ Tidak ada respon pada semua rangsangan
∙ Tidak ada respirasi spontan
∙ Tidak ada bukti aktivitas jantung
∙ Tidak ada respon pupil terhadap cahaya

Metode TRIAGE
A.     START ( Simple triage And Rapid Treatment)
Adalah suatu system yang dikembangkan untuk memungkinkan paramedic memilah korban dalam waktu yang singkat kira – kira 30 detik.Yang perlu diobservasi : Respiration, Perfusion, dan Mental Status ( RPM ).System START di desain untuk membantu penolong untuk menemukan   pasien   yang   menderita   luka   berat.  START didasarkan pada 3 observasi : RPM ( respiration, perfusion, and Mental Status).
1.      Respiration / breathing
Jika pasien bernafas, kemudian tentukan frekuensi pernafasanya, jika lebih dari 30 / menit, korban ditandai Merah / immediate. Korban ini menujukkan tanda – tanda primer shock dan butuh perolongan segera.  Jika pasien bernafas dan frekuensinya kurang dari 30 / menit, segera lakukan observasi selanjutnya ( perfusion and Mental status ). Jika pasien tidak bernafas, dengan cepat bersihkan mulut korban dari bahan – bahan asing.
2.      Perfusion or Circulating
Bertujuan untuk mengecek apakah jantungnya masih memiliki kemampuan untuk mensirkulasikan darah dengan adekuat, dengan cara mengecek denyut nadi. Jika denyut nadi lemah dan tidak teratur korban ditandai immediate. Jika denyut nadi telah teraba segera lakukan obserbasi status mentalnya.
3.      Mental status
Untuk mengetesnya dapat dilakukan dengan memberikan instruksi yang mudah pada korban tersebut : “buka matamu” atau “ tutup matamu “.
B.     METTAG (Triage tagging system)
Sistem METTAG   digunakan untuk memprioritaskan tindakan atas korban dan melakukanresusitasi di tempat. Tag warna pada METTAG sama dengan  Kode Warna InternationalDalam Triage (merah, kuning, hijau, dan hitam). Selain 4 warna di atas, ada juga yang mengkategorikan menjadi 5 warna,   tag warna biru :korban dengan cedera yang sangat berat dan tidak memungkinkan untuk dilakukan resusitasi.
.
Sumber:
Maria Diah Ciptanig Tyas. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Marseno Rudi. 2014. Triage. Artikel Kesehatan,(online),( https://dokumen.tips/documents/triage-558465582464e.html diakses 12 Desember 2014).
.
Stay Tuned:
- Instagram : siaga_ners_unhas
- LINE : @xqs9203i
- Facebook : Siaga Ners Unhas
- WhatsApp : 085396468368
- Blog : SiagaNersUH.blogspot.com
- Youtube : Siaga Ners Unhas
.
#demiilmu
#demikemanusiaan
#demirumahkita
#jayalahsiaganers

Posting Komentar

0 Komentar