[9/07/2018]
.
Kali ini, Siaga Ners
kembali memberi info kesehatan yang baru dengan judul “Pengkajian ABC
Kegawatdaruratan”. Selamat membaca.
.
Dalam
melakukan asuhan keperawatan pada kasus kegawatdaruratan selalu diawali dengan
melakukan pengkajian. Pengkajian kegawatdaruratan pada umumnya menggunakan pendekatan
A-B-C (Airway= JALAN NAFAS, Breathing=PERNAFASAN dan Circulation = SIRKULASI).
Perlu diingat sebelum melakukanpengkajian Anda harus memperhatikan proteksi
diri (keamanan dan keselamatan diri) dan keadaan lingkungan sekitar.
Proteksi
diri sangatlahpenting bagi Andadengan tujuan untuk melindungi dan mencegah
terjadinya penularan dari berbagai penyakit yang dibawa oleh korban. Begitu
juga keadaan lingkungan sekitar haruslah aman,nyaman dan
mendukungkeselamatanbaik korban maupun penolong. Coba bayangkan bila Anda
menolong korban apabila ada api di dekat Anda, tentu Anda tidak akan aman dan
nyaman ketika anda menolong korban. Oleh sebab sangatlah penting proteksi diri
dan lingkungan yang aman dan nyaman tersebut.
Setelah
Anda menggunakan proteksi diri dan membawa alat - alat pengkajian ke dekat korban
maka Anda berada di dekat/samping korban mengatur posisi korban dengan posisi terlentang
atau sesuai dengan kebutuhan.
A. PENGKAJIAN AIRWAY (JALAN
NAFAS)
Pengkajian
jalan nafas bertujuan menilai apakah jalan nafas paten (longgar) atau mengalami
obstruksi total atau partialsambil mempertahankan tulang servikal. Sebaiknya
ada teman Anda (perawat) membantu untuk mempertahankan tulang servikal.
Pada kasus non trauma dan korban tidak sadar, buatlah posisi kepala
headtilt dan chin lift (hiperekstensi)sedangkan pada kasus trauma kepala sampai
dada harus terkontrol atau mempertahankan tulang servikal posisi kepala.
Pengkajian
pada jalan nafas dengan cara membuka mulut korban dan lihat: Apakah ada
vokalisasi, muncul suara ngorok; Apakah ada secret, darah, muntahan; Apakah ada
benda asing sepertigigi yang patah; Apakah ada bunyi stridor (obstruksi dari
lidah). Apabila ditemukan jalan nafas tidak efektif maka lakukan tindakan untuk
membebaskan jalan nafas.
B. PENGKAJIAN BREATHING
(PERNAFASAN)
Pengkajian
breathing (pernafasan) dilakukan setelah penilaian jalan nafas. Pengkajian pernafasan
dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi. Bila diperlukan auskultasi dan
perkusi. Inspeksidada korban: Jumlah, ritme dan tipepernafasan; Kesimetrisan
pengembangan dada; Jejas/kerusakan kulit; Retraksi intercostalis. Palpasi dada
korban: Adakah nyeri tekan; Adakah penurunan ekspansi paru. Auskultasi:
Bagaimanakah bunyi nafas (normal atau vesikuler menurun); Adakah suara nafas
tambahan seperti ronchi, wheezing, pleural friksionrub. Perkusi, dilakukan di
daerah thorak dengan hati hati, beberapa hasil yang akan diperoleh adalah
sebagai berikut: Sonor (normal); Hipersonor atau timpani bila ada udara di thorak;
Pekak atau dullnes bila ada konsolidasi atau cairan.
C. PENGKAJIAN CIRCULATION
(SIRKULASI)
Pengkajian
sirkulasi bertujuan untuk mengetahui dan menilai kemampuan jantung dan pembuluh
darah dalam memompa darah keseluruh tubuh. Pengkajian sirkulasi meliputi: Tekanan
darah; Jumlah nadi; Keadaan akral: dingin atau hangat; Sianosis; Bendungan vena
jugularis.
.
Sumber : Keperawatan Kegawatdaruratan dan Manajemen Bencana
Oleh Maria Diah Ciptaning Tyas
.
Stay Tuned:
➡ Instagram : siaga_ners_unhas
➡ Line : @xqs9203i
➡ Facebook : Siaga Ners Unhas
➡ WhatsApp : 085396468368
➡ Blog : SiagaNersUH.blogspot.com
➡ YouTube : Siaga Ners Unhas
.
#demiilmu
#demikemanusiaan
#demirumahkita
#jayalahsiaganers
0 Komentar