Beriringan dengan hadirnya pandemic Covid-19 yang
melanda seluruh dunia pada tahun 2020 juga telah ditemukannya Vaksin Covid-19
dengan berbagai jenis. Menurut pemaparan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
bahwa kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia
adalah 426 juta dosis yang akan ditargetkan untuk 181 juta orang.
VAKSIN ITU APASIH? Vaksin
adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati
atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau Sebagian, atau berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang
ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
APA TUJUAN DARI VAKSINASI ITU SENDIRI? Dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar dengan peyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
MENGAPA KITA HARUS DIVAKSINASI? Tujuan utama vaksinasi COVID-19 adalah mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kamatian akibat
COVID-19. Mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd imunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan
ekonomi.
Herd Immunity atau kekebalan kelompok
akan terbentuk jika sebagian besar masyarakat divaksinasi. Cakupan vaksinasi
yang tinggi membutuhkan partisipasi dan kerjasama berbagai pihak untuk
mengatasi keengganan dan keraguan (hesitancy) masyarakat terhadap
vaksinasi, meningkatkan penerimaan (acceptance) dengan memastikan
ketersediaan akses pada informasi yang akurat tentang vaksinasi COVID-19.
Hasil survei penerimaan vaksin yang dilakukan Kementerian Kesehatan
bersama ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dengan
dukungan UNICEF dan WHO pada bulan September 2020 menunjukkan bahwa sebagian
besar masyarakat
(74 persen) sudah mengetahui rencana pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi
COVID-19. Sebanyak 65 persen bersedia untuk divaksinasi, sekitar 27 persen
masih ragu. Dan hanya sebagian kecil atau sekitar 8 persen yang menyatakan
menolak dengan alasan khawatir akan keamanan, efektivitas dan kehalalan vaksin.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki informasi tentang
vaksinasi COVID-19 cenderung lebih menerima vaksinasi COVID-19. Hal ini
menunjukkan pentingnya untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses
terhadap informasi yang akurat tentang penanganan COVID-19, termasuk tentang
vaksinasi COVID-19.
BAGAIMANA CARA VAKSIN BEKERJA? Secara umum, reaksi paska vaksinasi yang timbul dapat beragam, pada
umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung
pada kondisi tubuh. Reaksi paska vaksinasi ringan seperti demam dan nyeri otot
atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu
dimonitor. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena
terinfeksi bila tidak divaksin.
SIAPA SAJA YANG TIDAK DAPAT
MENERIMA VAKSIN TERUTAMA JENIS SINOVAC?
1.
Wanita hamil dan
menyusui*
2.
Menderita penyakit gangguan saraf, ginjal, jantung, Kelainan sistem
imun, saluran pencernaan kronis, kanker, kelainan darah, dan penerima transfusi darah.
**
3.
Tekanan darah
140/90 atau lebih***
4.
Mengalami gejala batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir
& Sedang demam***
5.
Sedang mendapatkan terapi aktif jangka
panjang terhadap penyakit kelainan darah**
6.
Berusia dibawah 18 tahun **
7.
Berusia diatas 59 tahun*.
Karena jenis Vaksin yang digunakan adalah CoronaVac
8.
Terkonfirmasi Positif COVID-19 atau ada anggota
keluarga serumah yang kontak erat atau suspek atau konfirmasi atau sedang dalam
perawatan karena penyakit Covid-19 sebelumnya***
9.
Menderita HIV (CD4 < 200 /
tidak diketahui), kencing manis, dan penyakit paru.*
Sedangkan untuk penyakit lain
yang tidak disebutkan dalam format skrining, dapat berkonsultasi kepada dokter
ahli yang merawat.
*Dalam kondisi tertentu
bisa diberikan vaksin COVID-19
**Masih perlu penelitian
lebih lanjut
***Dilakukan Penundaan
hingga kondisinya memungkinkan
BERAPA DOSIS PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19 YANG DIBERIKAN?
Vaksinasi Covid-19 membutuhkan
dua kali dosis penyuntikan dan perlu satu bulan untuk menciptakan imunitas.
Dosis pertama memicu respons
kekebalan awal dan dosis kedua menguatkan respon imun yang telah terbentuk.
Vaksin membutuhkan 14-28 hari
setelah penyuntikan kedua untuk membangun jumlah antibody yang optimum.
REFERENSI
Kementrian
Kesehatan RI, (2021). Paket Advokasi Vaksinasi Covid-19 : Lindungi Diri,
Lindungi Negeri. Diakses pada Februari 2021 dari
https://promkes.kemkes.go.id/paket-advokasi-vaksinasi-covid-19-lindungi-diri-lindungi-negeri
Kementrian
Kesehatan RI, (2021). Kelompok Komorbid bisa Divaksinasi, Begini Ketentuannya. Diakses pada Februari 2021 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210212/0836975/kelompok-komorbid-bisa-divaksinasi-begini-ketentuannya/
Kementrian
Kesehatan RI, (2021). Frequently
Asked Question : Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Diakses pada
Februari 2021 dari https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/FAQ_VAKSINASI_COVID__call_center.pdf
1 Komentar
Keren 😊
BalasHapus